Jumat, 13 Mei 2016

Ayo Nyusu Rek!!!!


Milk Me Cafe


Ada yang gak suka susu karena rasanya yang monoton itu-itu aja?

Biasanya susu hanya terdapat rasa vanilla dan rasa coklat, Eitsssss Tapi tidak dengan café yang saya kunjungi ini, namanya Milk Me Café. Tempat ini menyuguhkan susu dengan berbagai rasa yang enak dan bikin kita ketagihan serta konsep yang lucu membuat kita betah berlama-lama disini. Dan yang gak kalah penting adalah harganya
yang ekonomis sehingga cocok buat mahasiswa seperti saya heheheh.
Café ini terletak di :


Jl. Ir. Soekarno Merc II, Pandugo Surabaya
Jl. Nginden No. 70, Surabaya





Waktu sampai di lokasi saya agak bingung sih mau milih susu rasa apa karena banyak banget varian rasa susu yang di tawarkan hehehe. Disodorinlah Menu dari cafe ini sama waitress nya kayak gini nih menu yang ada disini





Akhirnya setelah berpikir beberapa menit saya dan teman-teman memesan


· 1).susu lecy gede banget
· 2).susu pisang gede banget
· 3).nasi goreng
· 4).crispy chicken
· 5).pancake pisang cokl
6).susu strawberry gede aja





















Itulah kuliner singkat saya sama teman-teman, kalau untuk rasa sih menurutku lumayan, untuk tempat kalau yang di Jl. Nginden cukup luas dan tempatnya strategis. Tapi untuk yang di Jl. Ir.soekarno tempatnya sempit dan panas banget bikin gerah

Cafe Saksi Sejarah Kota Surabaya



Heerlijk Gelato, Tempat Nongkrong Saksi Sejarah di Tengah Kota Surabaya

NOVEMBER 13, 2014 ~ PUMICE


Kalau kalian warga Surabaya sering lewat KBS malem-malem, pasti kalian juga lihat lampu warna hijau merah tulisannya Heerlijk Gelato di bekas Museum Mpu Tantular, atau sekarang lebih dikenal sebagai Perpustakaan Bank Indonesia.

Tertarik sih ke sini, tapi masuknya lewat mana ya?? ^^; Habis nggak kelihatan sih pintu gerbangnya… Ternyata kalian bisa masuk dari 2 arah. Kalau dateng dari Jl. Raya Darmo, ambil lajur kiri di lampu merah depan KBS, habis lampu hijau langsung nyalain lampu sein kiri. Habis lewat bangunan bekas musium ini kalian perhatiin gerbang yang terbuka, masuk situ. Kalau dateng dari Jl. Diponegoro, ambil ancang-ancang lajur kiri sebelum kelihatan bangunannya. Kalau kelewatan bisa puter balik terus masuk lewat pintu Jl. Raya Darmo hehehe.





Waktu saya dateng ke sini udah lumayan rame, jd mau duduk di bagian dalem udah penuh semua. Yaaah padahal sofa di dalem lebih cozy dan suasanya lebih cute, tapi ya sudahlah duduk di luar juga nggak apa-apa deh. Di dalem lebih cocok untuk anak muda yang ngerjain tugas kuliah sambil numpang colokan hehe.



Baru dateng langsung disamperin sama masnya yang bulet, ramah dan keringetan hihihi. Entah karena panas atau gugup masnya keringetan di dahi, lucu deh liatnya jadi senyam-senyum sendiri.

Karena nama tempatnya ada “gelato”nya, berarti saya harus coba gelatonya. Pilihan jatuh pada Talking to D’Moon (Rp 30.000).



Gelato yang namanya mirip kayak lagunya Bruno Mars ini terdiri dari 2 scoop gelato yang dihias pake saus strawberry dan umm… saus kecoklatan itu rasa apa tadi ya? Hiasannya kerasa banget pake astor bungkus merah itu, bukan pake astor yang di toples bulet plastik isi banyak itu hehe. Saya pesan gelato rasa mangga dan oreo. Rasa mangganya lumayan fresh, rasa oreonya agak kurang terasa tapi ada serpihan oreonya jadi masih oke.

Terus main coursenya pesan ini!



Chicken Pasta with Concase (Rp 20.000) disajikan lumayan niat ternyata. Waktu lihat buku menu soalnya saya kaget, what?! Pastanya 20 ribuan? Yakin nih? Murah amat! Dan waktu dateng nggak mengecewakan. Porsinya agak kecil, ada beberapa potongan ayamnya dan saus tomatnya juga kerasa.

Untuk camilannya saya pesan Platter of Heerlijk (Rp 25.000) isinya semacam
udang, mini spring roll, money bag dan umm.. pisang goreng masing-masing 2 biji.



Yang saya bingung ini ngapain pisang goreng di sini ya? Saya lebih suka platter kalau isinya asin ya asin semua sih. Ini pisang goreng manis sendiri kesannya nyasar.. tapi lumayan enak lah rasanya.

Untuk rasa makanannya, you get what you pay mungkin ya. Makanannya cenderung murah dan porsinya kecil. Cocok buat camilan sambil nongkrong. Harga minuman & gelatonya lebih normal. Tapi saya suka sih suasananya, apalagi saya pecinta bangunan kuno. Sambil bayar di kasir saya sempat foto-foto barang-barang antik yang ada di dalem cafenya.



Kalau di luar kursi-kursinya ala vintage dan cukup nyaman. Cuma mejanya sedikit terlalu pendek. Ada 1 kursi mini tanpa senderan bisa buat dipake taroh tas buat cewek-cewek ^^



Waktu saya ke sini ada grup dance lagi latihan nari juga jadi suasananya makin rame. Mungkin karena di sebelah cafe ada ruang terbuka cukup luas yang nggak dipake. Kalau ke toilet harus muter ke arah parkiran, jadi mending ke toiletnya kalau mau pulang aja biar nggak bolak-balik.

==========

Heerlijk Gelato
Jl. Raya Darmo no. 6 Surabaya
(eks-Museum Mpu Tantular)
Tel: 031-5677034

Kamis, 12 Mei 2016

Pizza Baru di Surabaya


Panties Pizza: Buat yang Bosan dengan Ukuran Pizza Jumbo




Wisata kuliner saya kali ini kembali ke Surabaya setelah selama 2 bulan keliling di Jakarta dan sekitarnya. Yah setelah saya sakit selama 2 minggu lamanya akhirnya saya bisa kulineran lagi, apalagi sekarang di Surabaya lagi banyak tempat makan baru yang pastinya wajib buat dikunjungi. Sebenarnya saya belum benar - benar sembuh sih, masih masa pemulihan, tetapi rasa bosan saya di rumah mengantarkan saya buat kulineran di Surabaya deh, hehehe. Kali ini saya akan berkunjung ke sebuah tempat makan yang letaknya tidak jauh dari kampus saya, nama tempat makannya adalah Panties Pizza yang terletak di jalan Klampis Jaya 10C Surabaya, kalau gak tau sama sekali itu dimana tanya saja sama orang asrama haji sukolilo dimana, nah ruko letak tempat makan ini ada di dekat situ. Hasil pencarian saya menunjukkan bahwa kuliner ini berasal dari kota Solo, kayaknya Solo lagi banyak kuliner baru yang berkembang deh, tengok saja kuliner milik anak pak Presiden kita saat ini yang juga lagi moncer. Saat ini Panties Pizza sudah memiliki cabang di beberapa kota, tapi kalau di Surabaya baru satu cabang, beruntung sekali lokasinya dekat kampus.





















Saat masuk ke dalam saya disambut dengan desain interior ruangan yang cukup apik, dinding dihiasi oleh pajangan dan lukisan yang membuat saya tidak rela untuk melewatkannya dengan mengabadikan menggunakan kamera HP. Sayang sekali lokasinya ada di ruko sehingga tempatnya terkesan sempit, hal ini disiasati dengan menggunakan meja kecil - kecil sehingga orang yang datang berdua bisa menempati meja yang ukurannya pas, tidak kebesaran. Cara pemesanan disini menurut saya cukup merepotkan, apalagi kalau kita datang sendiri, karena harus langsung memesan di kasir layaknya di restoran cepat saji, setelah memesan kita harus menunggu minuman dibuat untuk dibawa ke meja kita, sedangkan makanan nanti akan diantarkan. Saya memesan university pizza seharga 29 ribu serta minuman choco wild seharga 17 ribu rupiah, cukup murah kan. Setelah menunggu beberapa lama makanan pun datang, penyajian pizza bukanlah di piring melainkan di sejenis keranjang dan dialasi oleh sejenis kertas minyak warna putih, rupanya selain agar unik juga agar tidak perlu repot mencuci piring, hehehe. Pizza disini disajikan menjadi 4 potongan setengah lingkaran, bentuknya seperti kue pastel yang diperbesar. berbeda dengan pizza lain yang toppingnya di atas, panties pizza meletakkan toppingnya di dalam, benar - benar seperti pastel. Soal rasa cukup enak, tetapi jangan berharap berjibun topping seperti di pizza hut ya, maklum saja harganya murah, tapi tetep enak kok dan boleh untuk dicoba.

Posted by Tito Febrian Nugraha at 13.50
Labels: kuliner surabaya

Selasa, 10 Mei 2016


Nasi Bali Pengampon

foodgrapher.com

Midnight Chow-down

Nasi Bali Pengampon - The Big Pot

Surabaya memang surganya penggemar kuliner, dari pagi hingga malam banyak tempat makan yang bisa disinggahi.
Kali ini yang dituju adalah tempat makan setelah lewat jam makan malam. Biasanya saya suka ke Happy Garden untuk kuliner di saat dini hari, tapi kalau ingin tempat yang lebih sederhana bisa kunjungi Nasi Bali ini.




Surabaya is a heaven for culinary lover, from morning to pass midnight there's plenty of place that can be visited.
This time we're posting a solution for your midnight cravings. My favorite go to place for this kind of late dinner is Happy Garden a Chinese restaurant that sells Tio Chiu cuisine, but if you'd want something much simpler, you can try coming to this place.





Pengampon Gang 2 - nyasar


Nasi Bali Pengampon ini sudah lama ada dan cukup terkenal di Surabaya. Namanya berasal dari nama jalan tempat penjual nasi bertempat tinggal. Kalau pernah tahu bubur Pengampon tempat ini ada di gang sebelahnya. Saya sempat nyasar ke gang dua di atas sebelum akhirnya tanya-tanya ke warga sekitar.


This Pengampon Balinese Rice is well known in Surabaya, and the name comes from the street where it's reside. There's many alleys with the same street name, and one of the most famous one is the Bubur Pengampon which is located in nearby alley.





Nasi Bali Pengampon - Jln Pengampon gang 1



Nasi Bali Pengampon - Jln Pengampon gang 1

Tempat ini buka pada jam 10 malam dan cukup susah untuk dicari karena saat malam satu jalan Pengampon sudah tutup semua.
Untuk mengenali gangnya, bisa cari toko jalan Pecindilan no 17 di bagian depan ini.


Their operational hours start at 10 pm, and it could be quite hard to find the alley, since all the shop in Pecindilan street are already closed.
To find the alley, you can look for the shop in Pecindilan street number 17, the alley is right next to it (see map)





Warung Minuman - Pengampon Gang 1

Tempat penjualnya tidak berupa warung / depot, hanya halaman depan rumah yang berukuran kecil, jadi konsepnya selalu take away. Tapi jangan khawatir kalau ingin makan di sini, karena ada warung minuman di bagian depan gang yang menyediakan tempat makan sekaligus menjual minuman.


The eatery is just located in front of a simple house, they don't have any dining area, so it's only for takeaway. In case you want to dine in, you can use the dining area in front of the alley, there's a beverage seller in the vicinity.





Nasi Bali Pengampon



Nasi Bali Pengampon



Nasi Bali Pengampon

Satu bungkus Nasi Bali Pengampon dihargai Rp 18.000, isinya terdiri dari nasi, daging sapi, tahu dan telur.


The dish costs Rp 18.000 for a package, it consists of rice, beef, tofu and egg, served with spicy Balinese style sauce.





Nasi Bali Pengampon

Rasa Nasi Balinya lumayan enak, tapi saya juga tidak terlalu ngefans sama bumbu bali, jadi tidak terlalu merasa ada yang istimewa dengan makanan satu ini.
Tempatnya lumayan lah untuk sesekali berpetualang tengah malam mencari tempat makan yang unik dan kesempatan untuk menikmati makanan saat dini hari.




This dish tastes fine, nothing special though, but I need to mention that I'm not particularly a fan of Balinese style cooking.
The main drive for us going here, is the sense of adventure while trying to find the place, and a chance for late dinner. Like they said, food does tastes better after midnight.





Nasi Bali Pengampon

Sabtu, 07 Mei 2016

Nasi Cumi Surabaya

Nasi Cumi-Cumi

Indahnya menikmati kuliner malam di Kota Surabaya, selain jalannya yang jauh dari kata macet, udaranya juga cukup mendukung jika dibandingkan pada waktu siang hari. Itulah yang Saya rasakan ketika menikmati kuliner nasi cumi di Kota Surabaya. Untuk lokasi secara pastinya berada di jalan Waspada (seberang pintu masuk Pasar Atom), Surabaya. Dulunyawarung Nasi Cumi-Cumi ini hanya buka menjelang tengah malam sampai subuh sehingga terlihat antrian pengunjung yang sangat panjang, tapi sekarang warung ini buka 24 jam, jadi tidak perlu repot lagi mengantri lama demi sepiring nasi cumi.

Warungnya hanya kecil dan sangat sederhana, beberapa meja kursi tertata di depan warung yang beratapkan langit yang luas. Meskipun buka 24 jam, tapi Saya lebih suka kesini pada malam hari sambil menikmati suasana kota Surabaya malam hari. Sesuai dengan namanya, menu yang ada di warung ini tentu saja berbahan dasar nasi cumi. Ada tiga macam menu nasi cumi yang ditawarkan disini, ada nasi cumi peyek, nasi campur dan nasi komplit.
Kalau Anda ingin menikmati nasi cumi dengan porsi yang pas pesan saja nasi cumi campur, tentu saja nasi cumi campur ini berisi berbagai macam lauk yang menjadi pendampingnya. Ada cumi masak tinta, tahu masak bumbu bali, mie, telur, empal dan rempeyek udang. Meski tampilannya kurang menarik, karena cuminya dimasak dengan tinta yang berasal dari cumi tersebut sehingga warnanya hitam, tapi untuk rasa, jangan ditanya lagi, rasanya yang khas malah bisa membuat yang mencobanya menjadi ketagihan. Tapi kalau ingin menikmati porsiyang benar-benar komplit, bisa memilih nasi komplit yang berisi sama dengan nasi campurplus diberi tambahan jerohan sapi juga. Sedangkan untuk masalah harga, mungkin terbilang cukup mahal, seporsi nasi cumi campur dibandrol dengan harga 15ribu rupiah.

(Lila, November 2011)
Sumber foto : koleksi www.wisatakuliner.com

Specifications

  • Menu Andalan:Nasi Cumi-Cumi Campur (Rp. 15.000) Nasi Cumi-Cumi Campur (Rp. 15.000)
  • Jam Buka:Setiap hari 24 jam
  • Alamat Lokasi:Jl. Waspada, Surabaya (seberang/ samping pintu masuk Pasar Atom) Jl. Waspada, Surabaya (seberang/ samping pintu masuk Pasar Atom)

Tahu Campur Kalasan khas Arek Suroboyo

Tahu Campur Kalasan

Berbicara mengenai kuliner tahu campur, kota Surabaya jawaranya. Banyak penjual tahu campur yang bisa Anda temukan di kota ini, tapi yang menjadi favorite dan langganan saya tetap Tahu Campur Kalasan H. Abdul Mahfud. Berada di jalan Kalasan no 22 menyebabkan tahu campur ini terkenal dengan nama Tahu Campur Kalasan, karena memudahkan orang mengingat lokasinya.
Tahu campur Kalasan ini menempati halaman depan dari sebuah rumah yang disulap menjadi sebuah warung makan sederhana. Warung ini setia melayani para pelanggannya sejak pukul setengah 11 pagi hingga jam 11 malam. Saat saya singgah ke warung ini, tampak banyak orang yang sedang asyik menikmati menu andalan disini, ya, tahu campur. Memang warung tahu campur Kalasan sudah cukup terkenal dan memiliki banyak pelanggan, sehingga saat-saat jam makan warung ini selalu dipenuhi pengunjung.
Makanan tahu campur ini jaman dulunya adalah makanan camilan tapi entah kenapa lama kelamaan menjadi makanan pokok dan pengganti makan berat seperti nasi. Seporsi tahu campur pesanan saya tersaji, dari namanya sudah bisa ditebak apa saja isinya. Potongan tahu bersanding dengan mi, taoge, otot sapi, sayur selada dan disiram dengan kuah kaldu yang berduet dengan petis serta didampingi oleh kerupuk yang membuatnya semakin lengkap.
Rasa keseluruhan tahu campur ini cukup segar dan enak. Sayur seladanyanya juga segar, otot sapi yang disajikan disini dimasak cukup lama sehingga sangat empuk dan tidak alot sama sekali, tapi tetap berasa gurih. Kuah kaldu dan petisnya juga cukup gurih dan segar, bisa membuat lidah bergoyang. Dicampur dengan tahu goreng yang telah dipotong-potong dan mi dalam setiap suapan membuat rasanya semakin lengkap. Rahasia dari tahu campur yang enak terdapat pada bumbu petisnya, jika petis yang digunakan berkualitas baik dan enak maka tahu campur yang dihasilkan bisa membuat orang ketagihan.

(Sika, Oktober 2011)
Sumber foto : koleksi www.wisatakuliner.com

Specifications

  • Menu Andalan:Tahu Campur (Rp. 11.000)
  • Jam Buka:10.30 – 11.00
  • Alamat Lokasi:Jl. Kalasan no 22, Surabaya

Rujak Cingur Ahmad Jais, Termahal dan Terlaris di Surabaya

Rujak Cingur Ahmad Jais

Kalau teringat dengan rujak cingur pasti akan teringat juga dengan kota Surabaya yang merupakan daerah asalnya. Tidak hanya di Surabaya, rujak cingur bisa dengan mudah ditemukan di sebagian besar daerah Jawa Timur pada umumnya. Tapi untuk kali ini Saya bersama tim wisatakuliner.com sengaja ingin menikmati rujak cingur di Kota Surabaya. Sebut saja Rujak Cingur Ahmad Jais, rujak cingur yang satu ini bisa dikatakan sebagai rujak yang paling eksklusif se-Indonesia, atau mungkin di seluruh dunia. Kenapa Saya bisa bilang demikian? Karena dilihat dari harganya saja sangat jauh berbeda dengan rujak cingur yang sering kita jumpai, seporsi rujak cingurnya dibandrol 45ribu rupiah. Dari tahun-tahun awal dirintisnya usaha ini, harganya memang jauh diatas rata-rata.
Saya bersama tim wisatakuliner.com sampai di lokasi sekitar jam 3 sore, tidak ada papan nama, sign board atau spanduk yang terpasang disana. Setelah memasuki jalan Ahmad Jais sekitar ±400 meter dari arah timur, dari tepi jalan hanya terlihat sebuah rumah yang cukup besar dengan sebuah ruang kecil di sisi kirinya. Kalau dilihat dari dari ruangannya, siapa pun tidak akan menyangka kalau harga rujaknya mencapai 45ribu per porsi. Usaha ini dirintis oleh Ny. Ng Giok Tjoe ketika Beliau berusia ±42 tahun. Tidak heran kalau hanya dengan usaha rujak cingur ini, Beliau bisa membiayai putra-putrinya hingga lulusan luar negeri. Sekarang ini usia Beliau sudah mencapai ±82 tahun, tapi sampai saat ini Beliau sendiri yang masih mengulek bumbu rujaknya. Sedangkan pengelolaan usaha ini sudah diserahkan kepada salah satu anaknya yang bernama Ong Sioe Sin atau yang dikenal dengan nama Jennifer. Meskipun harganya mahal, tapi tidak membuat Rujak Cingur Ahmad Jais kehilangan pelanggan atau pun pembeli. Bahkan kebanyakan para pelanggannya berasal dari kalangan atas, seperti para pejabat daerah atau pemerintah, manager, SPV hingga kalangan artis/ entertainer.
Ketika kami sampai disana, sudah ada beberapa orang yang terlihat sedang menikmati rujak, ada yang sedang menunggu pesanan untuk dibawa pulang dan ada juga yang baru datang. Meskipun bangunannya terlihat kuat dan besar, tapi ruangan ini sangat sederhana dan terlihat agak berantakan. Ruangannya cukup kecil dengan beberapa meja kursi sederhana, mungkin hanya cukup untuk menampung kurang dari 20 pengunjung. Biasanya Rujak Cingur Ahmad Jais ini mulai buka sekitar jam 10 siang sampai jam 5 sore, tapi untuk hari Minggu jam bukanya lebih siang sedikit, sekitar jam 11 siang.


Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan kami sampai juga.Waktu itu kami hanya memesan rujak cingur yang matengan, hanya terdiri dari sayuran kangkung dan taoge, beberapa potong tempe goreng, irisan tahu goreng dan cingur dengan bumbu yang cukup melimpah di atasnya. Rujaknya memang enak dengan porsi yang cukup besar, cukup untuk dinikmati 2 orang. Petisnya terasa lembut (terkadang rujak cingur ada yang petisnya masih agak kasar) dan kacangnya sedikit renyah, karena masih agak kasar. Cingurnya empuk, bersih dan baunya tidak tercium sama sekali, tempe gorengnya juga enak, ketika dimakan masih kriuk-kriuk karena digoreng kering seperti keripik. Sedangkan rujak cingur sendiri biasanya ada irisan buah-buahannya, seperti mentimun, mangga atau bengkuang.

Lila, Februari 2012
Sumber foto : koleksi www.wisatakuliner.com